Thursday, January 30, 2014

It's Not Always Rainbows & Butterflies...


Hasil pre interview beberapa hari yang lalu, dapat petuah bijak dari narasumber. Beliau adalah suami dari seorang penyanyi kondang era 70-80an. Usianya sekitar 70 tahunan, sudah 36 tahun mengarungi bahtera rumah tangga.

Kata Si Bapak:

"Pernikahan itu ibaratnya perjalanan di atas kapal untuk menyeberang ke berbagai pulau. Di kapal itu kan sudah ada aturannya, misalnya hanya mampu menampung berat 100 kg. Sementara suami dan istri masing-masing sudah membawa 100 kg. kalau dipaksakan naik, kapal akan tenggelam karena kelebihan beban. Nah, berarti masing-masing harus mengurangi 50 kg sehingga kapal tetap bisa berlayar. Ketika sudah sampai tujuan dan ingin pergi ke pulau berikutnya, kapal tetap hanya bisa menampung 100 kg. Sementara pasangan ini sudah punya anak, misal beratnya 20 kg. Artinya, supaya bisa naik kapal, masing-masing harus mengalah dan mengurangi 10 kg sehingga hanya membawa 40 kg per orang agar sang anak bisa ikut berlayar"

Baiklah, Pak, get the pointMarriage is about compromising dan bersama-sama menanggung beban.

Kalau kata si seksi Adam Levine - Maroon 5 dalam "She Will Be Loved"....

"Tidak selamanya (suatu hubungan) diwarnai pelangi dan butterfly feeling. Kompromi lah yang membuat kita terus berjalan."

Tapi kalau boleh saya teruskan Pak, jangan sampai ada salah satu pihak yang terlalu banyak mengurangi atau bahkan menghabiskan beratnya sementara pihak yang lain hanya sedikit atau malah tidak mengurangi beratnya. Kompromi juga tidak boleh kebablasan kan?

Ingat pesan Janis Joplin...

"Jangan berkompromi dengan dirimu sendiri. Hanya dirimu lah yang kamu punya."

Hhmm... Mungkin kalau digabungkan antara perkataan si Bapak, Adam Levine dan Janis Joplin, kompromi sah-sah saja bahkan perlu tapi jangan sampai membuat kita kehilangan jati diri. Because after all, you are all you've got.

Ah, tapi entahlah. Itu kan hanya menurut saya (yang belum pernah menikah) lho! :)

***
Jakarta, 28 Agustus 2013
02:20 AM

No comments: