Dalam perjalanan menuju ke kantor di suatu pagi yang cerah, saya berbincang-bincang dengan seorang sahabat wanita.
"Bow, kita emang suka sama bad boys dan we love to date bad boys, but eventually we should only marry good boys...” cetus sahabat saya.
Saya pun langsung menyahut, “Setuju! Gw juga gak tau kenapa selalu tertarik sama bad boys, kayaknya mereka lebih menantang aja gitu, hehehe. Setiap mau dikenalin sama cowok, kalau promosinya cowok itu orang baik-baik dan alim, kok gw malah gak tertarik ya? Kayaknya gak seru and boring aja gitu cowok baik-baik...”
Saya tidak tahu persis apa definisi teman saya tentang bad boys, tapi pengertian bad boys versi saya bukan semata-mata cowok bandel yang suka membangkang atau melanggar aturan. Menurut saya, cowok bad boys itu adalah cowok yang hidupnya tidak selalu lurus sesuai jalur tapi lebih spontan mengikuti kata hati. Mereka suka berpetualang, tidak konservatif, berani mencoba hal-hal baru dan punya pola pikir yang out of the box. Mereka juga tahu cara memikat hati wanita, bisa dengan kata-kata (misal dengan pujian dan rayuan yang intelek, bukan sekedar gombal belaka) dan juga dengan tindakan (contohnya sering memberi kejutan-kejutan yang tidak disangka – dan ini tidak selalu berarti dalam bentuk barang, tapi juga sekedar tindakan). Singkat cerita, mereka piawai membuat hidup ini jadi lebih 'hidup' dan berwarna!
Karena spontan dan tidak mudah ditebak, cowok jenis ini punya daya pikat yang misterius. Mereka pun jadi lebih menantang bagi saya ketimbang good boys yang, menurut pendapat saya (bisa jadi definisi orang lain tentang good boys berbeda), sudah bisa ditebak pola pikirnya dan tingkah lakunya. Good boys di mata saya cenderung selalu berpikiran lurus dan go by the rules. Mereka tidak terlalu berani mencoba hal-hal baru, karena takut akan dianggap menyimpang misalnya. Bagi saya, cowok-cowok seperti ini kurang menarik dan cenderung membosankan.
Sebagai orang yang suka spontanitas dan mencoba hal-hal baru, rasanya tipe bad boys inilah yang paling tepat jadi pasangan saya. Tapi tentu mereka juga punya kekurangan. Karena daya tarik mereka yang memukau, meski sudah punya pasangan seringkali mereka tetap jadi idaman banyak wanita lain. Akibatnya ada sebagian dari mereka yang memanfaatkan kondisi ini dengan meladeni perempuan-perempuan lain selain pasangan mereka. Atau bisa jadi karena ingin hidup mereka selalu dinamis, cowok tipe bad boys cenderung cepat jenuh saat berhubungan hanya dengan satu orang wanita. Jadi, Mereka punya tendensi tidak setia terhadap pasangan mereka. Biasanya tipe bad boys baru akan setia terhadap satu orang bila sudah menemukan perempuan yang bisa mengunci hati mereka, dalam artian bisa 'meng-handle' atau menaklukkan mereka.
Saya sendiri paling tidak suka diselingkuhi. Saya tahu, bukan berarti good boys tidak akan selingkuh. Untuk yang satu ini tentu tergantung dari masing-masing individu, terlepas ia tipe bad boys atau good boys. Namun mungkin resiko diselingkuhi lebih besar bila bersama bad boys. Tapi meski menyadari hal ini, rasanya masih sulit bagi saya kalau harus merubah mindset untuk mulai lebih menyukaigood boys ketimbang bad boys. Yang terlintas di pikiran adalah hidup bakal monoton dan membosankan.
Nah, yang jadi pertanyaan, kalau pola pikir saya terus menerus begini bagaimana dong saya bisa menikah dengan good boys seperti saran teman saya dalam percakapan kami di atas?
Well, mungkin solusinya adalah: saya harus bertekad bisa menaklukkan seorang bad boy! Tapi tujuannya bukan merubah dia menjadi seoranggood boy ketika menikah dengan saya (karena bagi saya kok tetap membosankan ya menghabiskan hidup dengan good boy versi saya itu). Makanya, saya cuma ingin menundukkan si bad boy, supaya bisa jadibad boy yang setia kepada! Saya sadar untuk itu saya musti punya keahlian khusus agar bisa mengunci hati sang bad boy. Nah, ini dia yang masih harus terus saya pelajari.... :)
***
Bad boys, bad boys whatcha gonna do whatcha gonna do? When they come for you?
Bad boys, bad boys whatcha gonna do? Whatcha gonna do whatcha gonna do when they come for you?
-- Bob Marley
Jakarta, 1 Desember 2010
01.00 AM
No comments:
Post a Comment