Thursday, September 2, 2010

Tentang Ingatan

Pernah nonton film “Eternal Sunshine of the Spotless Mind" ? Bila belum, biar saya ceritakan sedikit tentang isi film tersebut. Film buatan tahun 2004 ini berkisah tentang Joel Barish (diperankan oleh jim Carey) yang suatu hari menemukan kekasihnya, Clementine Kruczynski(diperankan oleh Kate Winslet), tidak lagi mengenali dirinya. Usut punya usut, ternyata Clementine telah menghapus semua ingatannya tentang Joel melalui jasa perusahaan penghilangan ingatan bernama Lacuna, Inc. Terpukul dengan tindakan sang kekasih, Joel pun berusaha melakukan hal yang sama. Namun, saat proses pembuangan ingatan berlangsung, Joel justru menyadari ia tak ingin kehilangan semua ingatan tentang Clementine. Karena selain ingatan yang buruk, ia bahkan punya lebih banyak ingatan yang indah tentang Clementine.


Saya sudah sering membaca resensi yang memuji film karya sutradara Michel Gondry (yang juga menyutradarai film "Being John Malkovich") ini. Hanya saja belum pernah sempat menontonnya. Saya baru sengaja menyaksikannya saat mengalami hal yang hampir serupa dengan Joel dan Clementine. Ya, saya ingin menghapus ingatan tentang seseorang dari pikiran saya. Saya pernah dekat dengan orang ini dalam waktu yang relatif singkat, tapi sangat berkesan karena banyak hal yang telah dilalui bersama dan begitu dalam perasaan saya kepadanya. Wajar saja, kalau ia kerap menyesaki pikiran saya. Suatu hari, kami sepakat untuk memutuskan kedekatan yang sudah terjalin. Tak lama setelah itulah saya menonton film ini. Saya pun berpikir, alangkah leganya bila jasa pemusnahan ingatan tersebut benar-benar ada di kehidupan nyata. Jujur saja, saat itu saya sangat tersiksa dengan ingatan-ingatan saya tentang teman dekat saya itu, karena hampir setiap jam (kayaknya agak berlebihan kalau bilang setiap menit atau detik, hehe), ia berlari-lari di benak saya. Rasanya ingin menghapus semua ingatan tentangnya secara instan supaya saya bisa berkonsentrasi ke hal-hal lain.


Kenyataannya, menghilangkan ingatan yang berkesan memang tidak mudah. Ingatan lebih dari sekedar kumpulan informasi yang tersimpan di dalam otak, tapi juga merupakan tumpukan pengalaman yg melibatkan orang lain, benda, tempat atau situasi tertentu. Ingatan juga terbentuk dari apa yang kita terima melalui 5 panca indera kita. Lewat 5 panca indera ini jugalah ingatan yang sudah memudar bisa menyeruak kembali. Contohnya, bila melihat atau mencium benda tertentu, kita bisa teringat orang, tempat, atau keadaan tertentu.


Maya Angelou, penyair terkenal asal AS, pernah berkata "I've learned that people will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel." Tak heran, menghilangkan ingatan menjadi sulit, karena ingatan erat kaitannya dengan perasaan. Coba pikirkan beberapa ingatan yg ada di otak anda. Masing-masing bisa menimbulkan perasaan yang berbeda saat kita mengingatnya. Ada yang membuat tersenyum, terharu, marah, bahkan ada yang membuat kita menangis. Artinya, ingatan satu paket dengan perasaan. Berusaha melenyapkan ingatan (tentang seseorang) tak akan sukses tanpa diiringi upaya mematikan perasaan yang menyertainya. Dan menghilangkan perasaan jauh lebih sulit daripada sekedar meraibkan ingatan, karena yang satu ini sudah menyangkut urusan hati.


Dulu, jaman SMA dan kuliah, saya sering bertindak impulsif bila ingin melupakan seseorang (dalam konteks asmara tentunya). Saya kerap membuang semua barang yang berhubungan dengan mantan pacar saya dan berusaha memutuskan semua kontak dengannya. Tapi seiring waktu berjalan, saya tak lagi tergesa-gesa melakukan hal-hal tersebut. Karena saya kini sadar, yang utama bukanlah membinasakan sang mantan dari pikiran saya, tapi justru menetralkan perasaan yang pernah saya limpahkan kepadanya. Kalau perasaan saya sudah netral, akan lebih mudah melupakan sang mantan. Tapi meski telah memudar, perasaan tak akan pernah hilang 100 %. Misalnya, saat ini saya mungkin sudah lupa apa saja yg pernah saya lalui bersama sang mantan, namun saya masih ingat perasaan seperti apa yang pernah ia berikan kepada saya saat kami bersama, dan perasaan seperti apa yang pernah saya limpahkan kepadanya.


Jadi, kalaupun jasa yang ditawarkan Lacuna, Inc. ada di dunia nyata, saya kini yakin tak akan memakainya. Hanya akan buang-buang waktu dan tenaga (dalam fim tersebut digambarkan proses penghilangan ingatan itu berlangsung semalam suntuk). Apalagi kalau ujungnya juga seperti akhir film "Eternal Sunshine of the Spotless Mind". Joel dan Clementine yang sama-sama sudah tidak saling mengenal, tak sengaja bertemu lagi (maaf bila ini menjadi spoiler bagi yang belum nonton). Dasar jodoh, mereka jatuh cinta dan semua bermula kembali. Kelanjutannya, bisa ditebak. Keduanya kembali merajut ingatan demi ingatan tentang satu sama lain.


***


Den Haag, 2 September 2010

03.09 AM

No comments: